Minggu, 22 Agustus 2010

Pendekar Gila - Dewa Dewa Langit


Bumi terluka. Manusia menjerit dan menangis disebabkan prahara yang sangat mengerikan. Bukan murka alam yang datang dari sang Dewata Agung, melainkan kemurkaan para durjana yang menamakan diri Dewa-Dewa Langit!
Mereka membunuh dan membantai tokoh-tokoh persilatan tingkat atas yang
dianggap akan merintangi cita-cita mereka.
Sanggupkah Pendekar Gila dan Mei Lie menghadapi tantangan mereka dan juga menghentikan sepak terjangnya?

Pendekar Gila - Geger Di Dieng


Perawan-perawan tanggung telah diculik seseorang yang mengaku bernama Gung Jalupaksi, Pendekar Gila. Namun belakangan kuketahui, pemuda itu teryata Gentala, saudara seperguruanku yang kabur tiga tahun lalu."
Pendekar Gila yang menyelidiki penculikan di kaki Pegunungan Dieng itu merasa curiga akan cerita Candra Wulan. Terlebih suatu malam ia memergoki dua pemuda berwajah kembar tengah bertarung sengit! Benarkah dua tokoh sakti itu yang membuat GEGER DI DIENG?

Pendekar Gila - Pengembara Dari Nusa Peninda


"Tokoh bengis berjuluk Raja Kumbang Wulung itu berasal dari Nusa Penida. Dan datang ke Tanah Jawa ini untuk mencari sesuatu," tutur kakek berjubah kuning pada Pendekar Gila.
Apakah sebenarnya yang dicari PENGEMBARA DARI NUSA PENIDA itu? Benarkah pengembara sadis itu mencari pusaka milik Pendekar Pedang
Cendana yang berasal dari Nusa Penida juga? Dan, siapa gadis cantik yang
selalu menyamar sebagai pemuda?

Pendekar GIla - Pedang Siluman


Pedang Siluman yang telah bertahun-tahun dimiliki dan dijaga oleh Ki Mandala Suci, kini berpindah tangan.
Setelah diselidiki, ternyata memang ada seorang tokoh yang sedang berusaha mempersatukan tokoh-tokoh golongan hitam dan senjata-senjata pusaka langka! Salah satunya, PEDANG SILUMAN! siapakah sebenarnya tokoh itu?

Pendekar Gila - Raja Iblis Mahameru


"Kalian pasti begundal-begundal suruhan Raja Iblis dari Mahameru yang membantai sepuluh orang di kadipaten ini!" gadis cantik penunggang bangau raksasa itu langsung melancarkan serangan hebat ke arah Pendekar Gila dan Mei Lie.
Siapakah RAJA IBLIS MAHAMERU yang disebut-sebut oleh Putri Pendekar
Bangau Sakti itu? Lalu, mengapa Pendekar Gila dan kekasihnya dituduh jadi
kaki tangan si Raja Iblis? Dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah ini?

Pendekar Gila - Kitab Pengubah Wajah


"Kaulah pembuat onar selama dan kau harus mampus sekarang juga!" seru para pendekar yang murka itu.
Tetapi, pemuda dengan rambut ekor kuda bernama Satria itu menolak tuduhan. Pemuda itu sama sekali tidak mengerti, mengapa para pendekar itu berusaha mencari dan memburunya? Adakah hubungan Satria dengan hilangnya KITAB PENGUBAH WAJAH? Dan, siapa sesungguhnya tokoh yang berjuluk Iblis Pengubah Wajah itu?

Pendekar Gila - Hujan Darah Di Mongolia


"Abagan keparat Mampuslah kau!" seru Panglima Gorbai geram pada pemimpin pemberontak itu.
Dua orang berpakaian mongol itu saling kejar mengejar dan bertarung sengit. Di saat yang kritis bagi Panglima Gorbai, beruntung panglima itu masih sempat membisikkan amanat pada Pendekar Gila. Rupanya, Abagan tengah mengatur siasat untuk melakukan pemberontakan lagi.
Dan, HUJAN DARAH DI MONGOLIA itu pun sungguh terjadi! Berhasilkah Abagan?

Pendekar Gila - Dewi Baju Hijau


"Kini kau menguasai seluruh ilmuku, Anakku!" terdengar suara tanpa gerak dari mayat Nyai Puput Serang.
Ilmu itu pun berpindah pada Ni Kencana Murti. Dengan ilmu itu, ia bunuh setiap laki-laki yang telah menolak cintanya.
Tetapi, begitu Cawan Emas berhasil direbut oleh seseorang, ilmu itu pun ikut berpindah tangan. Dan ternyata, orang ini lebih sadis sekaligus lebih mengerikan!
Orang itu adalah DEWI BAJU HIJAU! Siapakah sebenarnya jati diri gadis itu?

Pendekar Gila - Prahara Di Gunung Kematian


"Kau telah membunuh mereka, Orang Gila!" Sekar Wangi langsung mencabut pedangnya dan merangsek menyerang Pendekar Gila.
Siapakah gadis pemilik sepasang pedang sakti itu? Adakah pembunuhan itu berhubungan dengan membelotnya seorang dari Empat Malaikat Kahyangan
yang bermukim di Gunung Kematian?
Dan, benarkah semua ini awal dari PRAHARA DI GUNUNG KEMATIAN? Lalu, siapa yang membelot dari mereka?

Pendekar Gila - Misteri Dendam Berdarah


"Kau harus mampus Soka Wijaya!"geram Seto sambil mengibaskan Pedang
Sinar Ungu warisan dari Nimas Kunti.
Tak ketinggalan Nimas Kunti pun turut membantu Seto, begitu menyadari Nyai Sisik Merah dan Jalaluta, sahabatnya waktu dulu kini berpihak pada musuh. Seto datang untuk menuntaskan dendamnya. Dendam yang menuntut darah!
Pendekar Gila pun terlibat di sana.
Mampukah Pendekar Gila mengungkap MISTERI DENDAM BERDARAH itu?

Pendekar Gila - Rahasia Kendi Dewa


Kendi Dewa yang menyimpan ilmu kesaktian, kini berada di tangan seorang tokoh sakti bernama Satria Putra Dewa.
Untuk merebut kembali, Sundari dan Lesmana, pewaris utama kendi tersebut meminta bantuan Pendekar Gila. Sayang, Pendekar Gila tengah terlibat pertarungan.
Mampukah Pendekar Gila membantu kedua pewaris Kendi Dewa itu? Sekaligus membuka kunci RAHASIA KENDI DEWA, yang selama ini hanya diketahui oleh pewaris utama kendi tersebut?

Pendekar Gila - Iblis Pemburu Nyawa


Tewasnya Empu Baduga, seorang pembuat senjata kerajaan, mampu membuka
rahasia seorang tokoh sakti sekaligus pemimpin gerombolan pengacau yang
berjuluk IBLIS PEMBURU NYAWA!
Setelah menyelidikinya, Pendekar Gila pun mengetahui, ternyata gerombolan itu
tengah mempersiapkan sebuah rencana terhadap penguasa Kadipaten Wanamerta
Rencana apakah yang tengah dipersiapkan tokoh tersebut? Dan, bagamanakah tindakan Pendekar Gila kali ini?

Pendekar Gila - Penghuni Candi Di Kaki Langit


"Siapakah dalang dari semua petaka di Kadipaten Kanjuruhan ini, Eyang Resi?" tanya Pendekar Gila.
"Ia seorang tokoh sakti cucuku...! Dan sebenarnya, ia menghendaki dirimu sebagai tumbal bagi ilmu yang tengah dipelajarinya!" jelas Resi Megantara dengan suara perlahan.
Siapakah tokoh sakti yang dimaksudkan resi itu? Benarkah ia PENGHUNI CANDI DI KAKI LANGIT? Dan, mengapa harus Pendekar Gila yang menjadi tumbalnya?

Pendekar Gila - Darah Seorang Pendekar


Seorang bocah cilik diburu tokoh-tokoh golongan hitam. Sedangkan tokoh tokoh golongan putih belum tahu keistimewaan bocah cilik itu!
Setelah menyelidiki, Pendekar Gila pun akhirnya mengetahui jati diri si bocah. Bahkan ia rela bertaruh nyawa untuknya!
Siapa sebenarnya bocah cilik itu? Dan, apa hubungannya dengan pembantaian keji di Pesanggrahan Karang Bolong?
Benarkah di dalam dirinya mengalir DARAH SEORANG PENDEKAR?

Pendekar Gila - Harimau Tanah Bugis


"Pemuda dari tanah Jawa itu harus enyah dari sini!" ujar Daeng Gancang Malibu, putra mahkota Kerajaan Wajo.
"Hamba berjanji akan mengusirnya dari Tanah Bugis, dan rela bertaruh nyawa, jika dia berani menyentuh Putri I Mase jawab Panglima Torabilalang, memendam amarah dan dendam pada Pendekar Gila.
Lalu, siapakah sosok berilmu iblis yang berkeras ingin berduel dengan. Pendekar Gila? Benarkah dia yang menganggap dirinya HARIMAU TANAH BUGIS?!

Pendekar Gila - Singa Merah Dari Sindaro


Lima prajurit tewas secara misterius saat menyelidiki kematian Adipati Brantawidura. Senapati Gambuh Leksono pun segera meminta bantuan para pendekar, tak terkecuali Pendekar Gila.
Bagaimanakah tindakan Pendekar Gila mencari jejak pembunuh itu? Dan, siapakah penari ronggeng yang pernah menuntut mendiang Adipati Brantawidura telah menghamilinya? Apakah hubungannya dengan SINGA MERAH DARI SINDORO, tokoh hitam paling berkuasa di wilayah tengah?

Pendekar Gila - Buronan Dari Tiongkok


"Kalian harus menyerah! Ini perintah Adipati!" bentak Senapati Galis Krajan ke arah dua gadis dari Tiongkok itu.
"Kami tak sudi menyerah!" tantang kedua gadis tak mau kalah.
Maka pertarungan pun tak terelakkan. Kemudian, terbetik kabar sepasukan asing sedang mencari buronan dari Tiongkok.
Bagaimana Pula Pendekar Gila bisa terpedaya seorang gadis cantik, yang mengaku utusan dari negerinya untuk menangkap BURONAN DARI TIONGKOK?

Pendekar Gila - Empat Bidadari Lembah Neraka


"Kau terlalu lancang, Bocah Edan! Kalau kau berhasrat memiliki Kitab Candra Catur Pamukti ini, silakan rebut dari tanganku!" tantang Nyai Cangkring Abang.
"Aku hanya melaksanakan amanat Ki Hajar Barada untuk menyelamatkan kitab itu. Maaf, aku terpaksa melawan orang tua sepertimu!"
Berhasilkah Pendekar Gila merebut kitab itu dari Cangkring Abang? Dan, siapakah EMPAT BIDADARI LEMBAH NERAKA yang membantai tokoh-tokoh pencari jejak tempat penyimpanan kitab kuno itu?!

Pendekar Gila - Penunggang Kuda Iblis


"Rupanya kau yang berjuluk Penunggang Kuda Iblis!" dengus Mei Lie yang menyamar sebagai Dewi Bayangan Maut.
"Ya! Mengapa kau menghalangi niatku?! Atau kau ingin melawan?" jawab Lara Kanti tak kalah ketusnya.
Sepak terjang wanita itu memang luar biasa. Dia membantai tokoh-tokoh persilatan dan menentang Pendekar Gila.
Siapakah sebenarnya Lara Kanti yang berjuluk Penunggang Kuda Iblis? Mengapa dirinya menentang Pendekar Gila? Dan, mengapa Mei Lie pun harus menyamar sebagai Dewi Bayangan Maut?
Siapa di antara kedua wanita muda itu yang akan memenangkan pertarungan? Dan, bagaimana tindakan Pendekar Gila ketika melihat mereka bertarung...?

Pendekar Gila - Balada Di Karang Sewu


Nyi Ageng mulai cemas dan benci terhadap Nyi Ranti, istri muda suaminya. Apalagi Sengkala Sakti tambah memanas-manasi hati Nyi Ageng, ketika meli¬hat Raden Panji tampak mesra dengan istri mudanya.
"Hidupmu pasti akan tersisih, Nyi. Tak lama lagi madumu itu akan memberikan keturunan bagi Panji. Dan itu berarti kiamat bagimu!"
Nyi Ageng berpaling ke arah Sengkala Sakti dengan pandangan dingin, lalu berucap tegas
"Lihat saja, dia atau aku yang kiamat!"
Sengkala Sakti tersenyum tipis mendengarnya.
Apakah yang akan diperbuat Nyi Ageng? Benarkah perempuan itu nekat membunuh Nyi Ranti yang sedang hamil tua...?! Atau ada rencana keji lain yang akan terjadi di Karang Sewu ini?

Pendekar Gila - Cinta Pembawa Maut


"Ajian Cipta Dewa! Heaaa...!" Murti Dewi meng¬hentakkan kedua telapak tangannya ke depan. Pada saat yang bersamaan, I Gusti Kumala segera melenting ke atas menghindari pukulan yang sangat dahsyat itu.
Dalam perjalanannya mencari Pendekar Gila, I Gusti Kumala memang banyak menemui rintangan dan tantangan. Termasuk dan Murti Dewi, wanita cantik berbaju merah itu. Saudara seperguruannya, I Gusti Kastasudra pun terbunuh dalam perjalanan bersamanya dan Pulau Dewata.
Bagaimanakah kelanjutan perjalanan I Gusti Kumala dalam mencari Pendekar Gila? Siapa orang ketiga yang selalu menghambat I Gusti Kumala? Dan, mengapa Murti Dewi sangat dendam pada Mei Lie maupun Pendekar Gila?

Pendekar Gila - Serikat Serigala Merah


Pasopati terkejut ketika mengetahui tombaknya tak mampu membunuh Sugrikala yang menjadi siluman serigala itu.
"Edan! Tombak pusakaku tak mempan...!" gumam Pasopati dalam hati. Matanya membelalak heran, memandangi Sugrikala yang kini telah berubah ujud.
"Ha ha ha.... Kau akan kukirim ke akhirat seperti ayahmu...! Kau kira aku takut dengan tombak pusakamu itu?! Ha ha ha...!"
Bagaimanakah Pasopati harus menghadapi Sugrikala yang memiliki ilmu siluman serigala dan kebal terhadap senjata itu...? Dan, mengapa Sugrikala membunuh ayah Pasopati?! Apakah ayah Pasopati benar-benar telah mati...?! Lalu, siapakah pemimpin Serikat Serigala Merah yang sangat kejam itu?

Jumat, 13 Agustus 2010

Pendekar Gila - Syair Maut Lelaki Buntung


"Kala Hitam, kau belum terlalu tua untuk mengenali diriku," seulas senyum sinis mengembang di bibir lelaki buntung itu. Kemudian dia pun bersyair lagi.
"Hentikan syair bututmu, Tua Bangka Keparat!" maki Kala Hitam sengit. Namun lelaki buntung itu tak peduli.
Pertarungan pun tak terhindarkan lagi. Namun, dalam beberapa gebrakan saja Kala Hitam sudah dapat dikalahkan. Mukanya rusak oleh senar-senar kecapi maut lelaki buntung.
Pendekar Gila dan Mei Lie pun segera menyelidiki, siapa sebenarnya lelaki buntung itu? Mengapa tokoh itu juga ingin membunuh Pendekar Gila? Apakah Pendekar Gila dapat mengatasi lelaki buntung yang berilmu tinggi dan bersenjatakan kecapi perak itu?!

Pendekar Gila - Dewi Ratu Maksiat


"Jangan dekati aku...! Lebih baik aku bunuh diri!" bentak Mei Lie sambil memukul Datuk Tambureh sekuat tenaga.
"He he he... Jangan sampai hilang kesabaranku, Nona. Kau akan menyesal nanti. Ayolah...!" ancam Datuk Tambureh yang sudah merobek pakaian Mei Lie. "Sebentar lagi kau akan menjadi istriku, Nona Manis.... He he he.... "
Bagaimana Datuk Tambureh bisa menawan Mei Lie? Dan, mengapa Datuk Tambureh pun ingin menjadikan Mei Lie sebagai istrinya? Apakah Pendekar Gila dapat menemukan Mei Lie yang berada dalam cengkeraman Datuk Tambureh, anak angkat Dewi Ratu Maksiat? Seorang ratu yang haus akan kenikmatan duniawi!

Pendekar Gila - Undangan Maut


"Hanya ada satu cara untuk menyingkirkan Pangeran Prapanca, Paduka," ujar Perdana Menteri menjilat.
"Katakanlah! Bagaimanapun, rakyat tentu tak akan diam kalau mengetahui Pangeran Prapanca di¬bunuh," ucap Baginda Awangga bingung.
"Kita undang para pendekar, dan...," Perdana Menteri berbisik perlahan di telinga Baginda Awangga.
"Hua ha ha...!" mereka tertawa terbahak-bahak mendengar usul yang licik itu!
Usul apakah yang diajukan Perdana Menteri? Benarkan undangan yang disebarkan kepada para pendekar membahayakan keberadaan Pangeran Prapanca? Lalu, apakah tahta kerajaan akan tetap bertahan di tangan Baginda Awangga?

Pendekar Gila - Sepasang Maling Budiman


"Mengapa kalian menghadangku?" tanya lelaki bercadar biru.
"Benarkah kalian yang dijuluki maling budiman?" Pendekar Gila malah balik bertanya.
"Ah, kurasa kami bukan maling budiman. Kami hanya ingin membantu penduduk yang menderita, akibat tindakan sewenang-wenang para pembesar kerajaan," jawab lelaki bercadar biru itu.
"Apapun alasannya, kerajaan menginginkan kalian ditangkap!" ujar Mei Lie tegas.
Apakah Pendekar Gila akan menangkap Sepasang Maling Budiman itu? Dan, mengapa sepasang maling itu selalu membagi-bagikan hasil curiannya pada rakyat? Siapakah sebenarnya Sepasang Maling Budiman yang selalu bersembunyi di balik cadarnya?

Pendekar Gila - Tujuh Tumbal Perawan


"Oh... di mana aku...?" keluh gadis cantik yang tak berdaya itu. Kedua tangan dan kakinya terikat di atas meja batu. Sedangkan di atas kepalanya tergantung sebilah golok besar yang siap menebas lehernya!
"Hua ha ha...! Kau adalah gadis persembahanku yang kelima! Dan, dua gadis lagi aku akan.... Ha ha ha...!" lelaki berkumis tebal itu tertawa tergelak-gelak.
"Siapa kau...? Mengapa aku di sini?" tanya gadis itu semakin ketakutan. Matanya memandang nanar terhadap golok di atas kepalanya.
Siapakah lelaki bermuka garang itu? Mengapa dia mengorbankan gadis-gadis suci di Desa Karang Bale? Untuk tujuan apa sebenarnya Tujuh Tumbal Perawan? Dan, bagaimana tindakan Pendekar Gila setelah mendengar kejadian ini?

Pendekar Gila - Kitab Ajian Dewa


"Hea...!" rambut perak itu diputar ke segenap penjuru. Lalu....
Jrat! Jrat! Jrat!
"Akh....! "pekik kematian terdengar di sana sini akibat hantaman sinar putih keperakan yang keluar dari rambut pemuda itu. Dada mereka terbakar, dan mengepulkan asap putih. Perlahan-lahan tubuh mereka lebur menjadi debu. Itulah ajian 'Rambut Malaikat' yang sangat dahsyat.
"Aha, kejam sekali kau, Kisanak. Mengapa kau bunuh mereka?" tanya Pendekar Gila dengan roman muka sedih, menyaksikan mayat bergelimpangan.
Mampukah Pendekar Gila dan Mei Lie menghadapinya? Dan, benda apa yang sesungguhnya dicari oleh pemuda berambut perak itu?

Pendekar Gila - Murka Sang Iblis


"Oa...! Oa...!"
Bayi yang masih merah itu menangis, seperti mengetahui kalau nyawanya terancam.
"Mampuslah kau, Bayi! Hih...!"
Ki Angkara mengayunkan kakinya, berniat menginjak bayi itu.
Matikah bayi yang sedang menangis itu? Mengapa Ki Angkara tega terhadap seorang bayi kecil? Benarkah dirinya sudah dikuasai iblis? Hingga nekat membunuh lima orang lurah dan para pengawalnya! Juga membunuhi para prajurit Kerajaan Mandra Kuwala!
Sesungguhnya, apakah yang menyebabkan Ki Angkara begitu murka? Dan, pada siapa kemurkaan itu ditujukan? Lalu, apa yang dilakukan Pendekar Gila untuk menghentikan sepak terjang Murka Sang Iblis?

Pendekar Gila - Dendam Mahesa Lanang


"Kau harus mampus, Ki Jenar! Bersiaplah!" dengus Mahesa Lanang, penuh kebencian.
"Siapa kau, Bocah?! Mengapa menghendaki nyawaku?" tanya Ki Jenar tidak mengerti.
"Masih ingatkah kejadian dua puluh tahun silam di arena pertandingan karapan sapi?" tanya Mahesa.
Lalu, tanpa menunggu berlama-lama, Mahesa segera menyeruduk dan membenturkan kepalanya dengan kepala Ki Jenar! Seketika itu pula....
Prakkk! "Akh...!" Ki Jenar memekik keras. Kepa¬lanya hancur dihajar oleh kepala Mahesa Lanang!
Siapakah sesungguhnya Mahesa Lanang yang menamakan dirinya 'Banteng dari Sumenep'? Dendam apa yang dibawanya di Pulau Madura ini? Dan, mengapa kekuatannya terdapat pada kepala?

Pendekar Gila - Pengkhianatan Joko Galing


Dengan Pedang Lembayung Merah, Joko Galing diharapkan menjadi pendekar pembela kebenaran. Tetapi sejak bertemu Nyi Mas Lindri, perangainya berubah. Dia malah menjadi pimpinan Serikat Iblis.
"Celakalah kau, Joko Galing! Celakalah kau...!" maki Ki Mandra sambil mengelakkan serangan murid¬nya yang murtad itu.
"Tutup mulutmu, Tua Keparat!?" dengus Joko Galing sengit, dan terus menyerang gurunya dengan Pedang Lembayung Merah.
Beruntung, dalam keadaan terdesak, Pendekar Gila datang membantu lelaki tua itu. Bagaimanakah nasib Ki Mandra selanjutnya? Lalu, bagaimana pula nasib Serikat Iblis yang dipimpin Nyi Mas Lindri dan pengkhianat Joko Galing?

Pendekar Gila - Istana Berdarah


Srrrt! Crab!
"Aaakhhh...!" teriak salah seorang anak Baginda Aji Wardana. Perutnya tertusuk pisau seorang wanita!
"Siapa kau?" bentak Senapati Awong Purbo, ketika melihat bayangan merah jambu membunuh pu¬tra bagindanya.
"Kakang Senapati, tentunya kau kedinginan, bukan?" rajuk bayangan merah itu sambil mendekatinya.
"Kau...?" Senapati Awong Purbo terkejut setelah mengenali bayangan merah itu.
Siapakah bayangan merah yang menjadikan Istana Telaga Mas penuh dengan darah? Benarkah pemberontakan sedang terjadi di sana? Lalu, mengapa Pendekar Gila pun sampai tertangkap dan dipenjarakan? Dan, siapa yang datang menolongnya?

Pendekar Gila - Durjana Berparas Dewa


"Durjana biadab, kau harus mati di tanganku...!" sengit suara Arum Sari.
"Ha ha ha.... Rupanya kau ketagihan, Arum. Kemarilah, aku akan memberimu kepuasan...!" jawab Galapati sambil tersenyum genit.
"Kurang ajar! Mampus kau! Hea...!" Arum Sari segera membabatkan pedangnya ke tubuh Galapati.
Srrrt! Kipas berwarna ungu sudah berada di ta¬ngan Galapati.
Mampukah Arum Sari menuntut balas Galapati yang meninggalkannya begitu saja setelah mendapat¬kan seluruh tubuhnya? Siapakah sebenarnya Galapati? Bagaimana Pendekar Gila harus mengatasi Durjana Berparas Dewa yang bersenjatakan 'Kipas Iblis Racun Kelabang Ungu' itu?

Pendekar Gila - Kalung Keramat Warisan Iblis


"Kalau kau maju selangkah lagi, kubunuh wanita ini!" ancam Rekso Bagaspati pada Pendekar Gila yang kini berada di hadapannya, di atas batu karang di tepi Pantai Selatan.
"He he heee.... Terserah kau manusia keparat! Sekar tidak berguna bagiku. Bunuh saja! Yang pasti, akulah yang akan membunuhmu," pancing Sena sambil mengejek dan menggaruk-garuk kepalanya.
Dapatkah Pendekar Gila mengalahkan Rekso Bagaspati dan menyelamatkan Sekar? Padahal, Rekso Bagaspati telah mendapatkan Kalung Keramat Warisan Iblis yang sangat ampuh! Dan, lelaki tua itu pun memiliki ilmu setan yang sangat keji! Lalu, benarkah dugaan orang pada Rekso Bagaspati kalau dia itu sesungguhnya setengah manusia dan setengah setan?!

Pendekar Gila - Pembalasan Dewa Pedang


"Yea! Tembus dadamu!" teriak Dewa Pedang.
"Aha, tidak, Kecoa Busuk!" gurau Pendekar Gila.
Tusukan Dewa Pedang dapat dielakkan dengan mudah oleh Pendekar Gila. Bahkan Pendekar Gila ba¬las menyerang dengan jurus 'Gila Terbang Menyambar Ayam'.
"Uts! Setan Alas!" maki Dewa Pedang sambil menggeser kakinya ke samping.
Mampukah Dewa Pedang membunuh Pendekar Gila? Mengapa tokoh itu sangat mendendam pada Pendekar Gila? Hingga mendirikan Serikat Serigala Merah untuk memperkuat dirinya dan menyelusup ke alam Kerajaan Sunda Layung? Mampukah Pendekar Gila membasmi gerombolan yang menjual serbuk candu itu?!

Pendekar Gila - Perjalanan Ke Akherat


"Akh....!Ukh....!" Jerit Pendekar Gila kepanasan ketika sampai di danau itu. Pendekar Gila pun segera rnengerahkan tenaga 'Inti Salju'nya untuk melindungi diri dari hawa panas yang membara.
Namun, ketika rasa panas itu hilang, tiba-tiba dirasakannya dingin yang membeku menyerang tubuh.
"Hm... tempat ini benar-benar dipenuhi iblis!" geram Pendekar Gila sambil menarik Suling Naga Sakti dan memutarnya.
Apakah sesungguhnya yang terjadi di Pulau Karang Api? Mengapa banyak mayat-mayat bergelimpangan di sana? Benarkah perjalanan menuju Pulau Karang Api merupakan Perjalanan ke Akherat? Siapa yang telah membuat bencana di tempat itu? Mampukah Pendekar Gila memecahkan tabir misteri di sana?!