Sabtu, 31 Juli 2010

Pendekar Gila - Tengkorak Darah


"Ayolah, Anak Tampan?! Bukankah kau memerlukan kehangatan?" rayu Ratu Siluman Tengkorak Darah sambil menggandeng tangan Pendekar Gila dan mengajak ke singgasananya.
"Kakang Sena, jangan lakukan itu!" teriak Mei Lie bergerak mengejar. Tetapi, sebelum dirinya berhasil mendekati Sena dan Ratu Siluman, Mei Lie telah dihadang dua anggota Gerombolan Tengkorak Darah.
Pendekar Gila pun tidak menghiraukan kehadiran Mei Lie. Dia terus berjalan menuju singgasana bersama Ratu Siluman.
Bagaimanakah kelanjutannya? Apa yang akan terjadi pada diri Pendekar Gila yang telah dikuasai pengaruh iblis? Mampukah Mei Lie menolong kekasihnya untuk keluar dari Kerajaan Tengkorak Darah?

Pendekar Gila - Pedang Penyebar Maut


"Kau telah membuat fitnah keji atas diriku!" dengus Mei Lie tajam.
"Ya, memangnya kenapa?" tantang Sarah Dita.
"Kurang ajar! Kau harus mampus!" bentak Mei Lie gusar. "Ayo katakan, siapa yang mendalangimu?!"
"Itu urusanku!" sahut Sarah Dita.
Dua gadis cantik berpakaian serupa itu memang muncul dalam dunia persilatan. Keduanya sama-sama mengaku bernama Mei Lie. Dan sama-sama mahir pula menggunakan pedang.
Lalu, siapakah sesungguhnya yang memiliki ilmu pedang lebih tinggi dan mempunyai Pedang Penyebar Maut? Dan, bagaimana tindakan Pendekar Gila melihat ketidakberesan itu? Siapakah yang Mendalangi semua keributan dan pembunuhan ini?!

Pendekar Gila - Duel Di Puncak Lawu


"Kau bukan Pendekar Gila, tetapi pemuda gila yang sombong!" dengus Ki Catrik Ireng. "Lima puluh tahun yang lalu aku pernah menghadapinya! Tak mungkin Pendekar Gila masih semuda kau!"
"Aku muridnya, Ki!" jawab Sena tenang.
"Bagus! Kalau begitu kau harus mewakili gurumu, untuk menentukan siapa diantara Ki Catrik Ireng dan Pendekar Gila yang lebih tinggi ilmunya...!"
Dua musuh bebuyutan kembali berduel di Puncak Lawu. Kini, Pendekar Gila harus menghadapi musuh utama gurunya. Siapakah yang akan menang...?
Dan, siapa yang dulu pernah menodai Wulandari dengan mengaku dirinya Pendekar Gila? Berhasilkah Bidadari Cadar Merah melampiaskan dendamnya pa-da 'Pendekar Gila' palsu itu?

Pendekar Gila - Kumbang Hitam Dari Neraka


"Siapa kau...?" bentak Ki Wirapati pada sesosok tubuh yang terbungkus kain hitam.
"Aku si Kumbang Hitam dari Neraka," jawabnya tenang. "Dan, yang berdiri di sampingku tentu kau kenal... Dewi Bunga Iblis, guruku!"
"Hah?!" Ki Wirapati terkejut mendengar nama yang pernah menggetarkan dunia persilatan itu kini muncul kembali. "Apa keperluan kalian....?"
"Meminta Cakra Geni yang kaumiliki, dan... membunuhmu!" desis nenek itu tajam.
Nah, siapa sesungguhnya si Kumbang Hitam dari Neraka? Mengapa tubuhnya dibalut kain hitam?itu, apa maksud mereka membunuhi ketua partai persilatan? Dan, bagaimana tindakan Pendekar Gila ketika bertemu kedua tokoh sakti yang amat kejam itu?!

Pendekar Gila - Suling Naga Sakti


"Bocah Gila! Apa hubunganmu dengan Singo Edan?" geram Segoro Wedi heran melihat Suling Naga Sakti yang dipegang anak muda itu.
"Aku murid tunggalnya, Ki!" jawab Sena terse¬nyum tenang. "Dan juga yang perlu kau ketahui, aku adalah anak Citra Yuda yang kau bantai...."
"Heh?!" Segoro Wedi sangat terkejut.
Benarkah anak muda ini putra Citra Yuda? Dan yang lebih mengherankan lagi, mungkinkah Singo Edan memiliki murid? Padahal, Pendekar Gila yang sangat sakti itu sudah menghilang sejak puluhan tahun silam di Goa Setan!
Mampukah Sena membuktikan dirinya sebagai pewaris ilmu-ilmu sakti Pendekar Gila? Dan memberantas gerombolan Segoro Wedi yang sangat kejam?!